Chaos

fitrahbukhari
3 Min Read
Ilustrasi: http://images.fastcompany.com/

Kita semua tentu pernah mendengar alunan sirine ambulans atau sirine dari mobil polisi. Bagaimana rasanya? Pasti kita akan merasa bosan karena yang diputar itu-itu saja dan cenderung mengulang-ngulang. Lebih jauh lagi bahkan ada orang yang merasa trauma mendengar dua sirine dari kedua mobil tersebut, hal ini bisa dikarenakan mereka memiliki pengalaman buruk tertentu.

Namun jauh daripada itu, bunyi keduanya memang tidak mengenakkan telinga, karena formulanya yang terus berulang-ulang.  Lain hal dari suara musik-musik yang sering kita dengar selama ini. tentunya alunannya jauh lebih indah dibanding suara dari sirine ambulans maupun dari mobil polisi. Hal ini dikarenakan bunyinya tidak seragam, ada yang cepat lambat dan cenderung memainkan tempo tertentu.

Musik indah juga bisa dihasilkan dari keteraturan nada dan ketidakteraturan nada. Karena sifatnya yang berwarna itu pula-lah yang menjadikannya lebih indah untuk didengarkan.  Hal ini dapat juga kita korelasikan dalam kehidupan ini. coba lihat sifat malaikat, apa yang dilakukannya setiap saat kecuali untuk beribadah dan bertasbih pada Tuhan.

Coba lihat juga sifat asasi dari setan, apa yang dilakukannya kecuali untuk menggoda manusia untuk turut menjadi temannya kelak dalam kehidupan yang lain. mari kita berkaca dari manusia. Apa yang dilakukan manusia? Kita semua tentu tahu, manusia memiliki potensi yang unik, kadang bisa berperilaku layaknya malaikat, sembah sujud pada Tuhan. Namun suatu waktu bisa juga bertindak seperti setan yang menjerumuskan temannya atau melakukan perbuatan yang dilarang. Dari ketiga makhluk ini, mengapa manusia yang dipilih Tuhan untuk menjadi pemimpin di bumi ini? mengapa bukan malaikat yang kerjanya hanya beribadah pada Tuhannya?

Tentu Tuhan sudah tau mengapa pilihan jatuh pada manusia. Namun jika boleh aku mengutarakan pendapat, hal ini dikarenakan manusia merupakan makhluk yang unik. Unik dalam artian, ia mampu berada dalam apa yang disebut “tepian chaos”. Keadaan atau tempat dimana kita hidup dalam keteraturan dan ketidak teraturan. Tanpa kita sadari, hal tersebut justru membawa kita pada simfoni yang indah. Kita lebih menghargai arti perbedaan tanpa harus menjadi bagian dari perbedaan itu. Manusia yang bermain dalam tepian chaos inilah, yang menjadi pemimpin di muka bumi, dengan segala potensinya. Karena Aku lebih mengetahui dari apa yang kamu ketahui, begitu kata-Nya pada malaikat.*

Share This Article